Mengenal dan Belajar semua Pelajaran sekolah. berbagai hal hal menarik tentang pelajaran semuanya dirangkum dengan lengkap.

Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Sistem Transportasi pada Tumbuhan - Hallo sahabat woukeh study, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sistem Transportasi pada Tumbuhan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel belajar, Artikel BERANDA, Artikel Biologi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sistem Transportasi pada Tumbuhan
link : Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Baca juga


Sistem Transportasi pada Tumbuhan

1. JARINGAN PADA TUMBUHAN

Xylem dan floem adalah jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar. Kemudian diangkut melalui xylem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat makanan. Xylem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xylem yang ada di akar bersambungan dengan xylem yang ada di batang dan di daun. Floem juga bersambungan ke semua bagian tubuh tumbuhan.

2. MEKANISME TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN

a. PENYERAPAN AIR DARI TANAH KE AKAR

Akar mempunyai bulu-bulu akar. Bulu-bulu akar mempunyai peran penting dalam penyerapan air. Air dan mineral-mineral yang ada di tanah, masuk ke akar secara berdifusi. Akan tetapi, ada juga mineral yang harus secara aktif ditarik ke akar.

Air dan mineral masuk ke akar melalui bulu-bulu akar dan ada juga yang melalui dinding sel akar. Air dan mineral yang masuk melalui bulu-bulu akar akan langsung masuk ke pembuluh kayu (xylem). Adapun yang melalui dinding sel, maka harus melalui dinding sel yang satu ke dinding sel yang lain hingga akhirnya mencapai pembuluh kayu.

b. PENGANGKUTAN AIR DARI AKAR KE DAUN

Air dan mineral yang ada di dalam pembuluh kayu selanjutnya akan dibawa naik ke daun. Ada beberapa faktor yang membuat air dan mineral dapat naik ke daun, yaitu kapilaritas batang, daya isap daun, dan tekanan akar.

1) Kapilaritas Batang

Tumbuhan mempunyai berkas pembuluh air yang disebut xylem. Xylem merupakan sebuah saluran kecil yang merentang mulai dari akar hingga daun.

Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul airnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sebanjang pembuluh xylem.

2) Daya Isap Daun

Daun yang umumnya tipis dan lebar juga menyebabkan tumbuhan mudah kehilangan air karena air yang ada di daun menguap. Hilangnya air yang menguap ini akan menyebabkan tekanan pada daun menjadi rendah sehingga menarik air yang ada di pembuluh. Daun seakan-akan mengisap air yang ada di pembuluh. Isapan daun ini akan membuat air yang tedapat di akar naik ke atas.

Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penguapan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xylem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun.

3) Tekanan Akar

Rambut akar mengambil air dari dalam tanah secara osmosis. Osmosis adalah gerakan air dari larutan yang kurang pekat ke larutan yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput yang hanya dapat dilalui oleh air. Rambut akar mengambil air secara osmosis karena dinding-dinding selnya bersifat semipermeabel dan cairan selnya lebih pekat daripada air tanah. Saat rambut akar menyerap air, cairan sel rambut akar akan menjadi lebih encer daripada cairan sel-sel yang terletak disebelah dalam rambut akar. Karena sel bagian dalam lebih pekat, maka sel bagian dalam akan menyerap air dari rambut akar. Dengan cara ini, air akan bergerak dari sel ke sel sampai pada pembuluh kayu. Pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel pada akar menimbulkan suatu tekanan yang disebut tekanan akar. Tekanan akar akan mendorong air sehingga naik ke pembuluh kayu di batang. Tekanan akar tampak pada sebagian besar tumbuhan, tapi hal ini terjadi jika tanah cukup lembab, dan bila kelembaban udara tinggi artinya ketika transpirasi sedang sangat rendah. Tetesan air akan terlihat keluar dari bukaan (hidatoda) pada ujung atau tepi daun rerumputan atau daun arbei. Fenomena itu disebut gutasi. Jika tumbuhan ditempatkan pada kondisi atmosfer yang cukup kering, atau di tanah yang berkelembapan rendah atau sekaligus dalam kedua keadaan tersebut, maka tekanan akar tidak muncul sebab air dalam batangnya berada di bawah tegangan dan bukan di bawah tekanan. (Salisbury, F. B. & C. W. Ross, 1995: 103)



Demikianlah Artikel Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Sekianlah artikel Sistem Transportasi pada Tumbuhan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sistem Transportasi pada Tumbuhan dengan alamat link https://woukeh.blogspot.com/2017/08/sistem-transportasi-pada-tumbuhan.html




Sistem Transportasi pada Tumbuhan Sistem Transportasi pada Tumbuhan